Niat aqiqah dan qurban secara bersamaan sering menjadi pembahasan tersendiri. menariknya ada 2 pendapat yang terkenal dikalangan ulama, mengenai beda pendapat ini, ada yang membolehkan mengabung niat kurban dan aqiqah dan ada yang tidak membolahkan dengan berbagai alasan, berbagai alasan itu mendasari argumen ulama dalam memutuskan hukum mengabungkan niat tersebut..
persoalan dalam melakukan Niat aqiqah dan qurban
Pernahkah terpikirkan andai saja hari aqiqah buah hati kamu bertepatan dengan momentum hari raya Idul Adha? guna mendapatkan pahala dua ibadah sekaligus, bolehkah meniatkan sembelihan domba dengan niat Aqiqah plus Udhiyah?
Para ulama fikih bertolak belakang pendapat tentang hal ini. Beberapa ulama fikih berasumsi bahwa meniatkan sembelihan domba dengan niat Aqiqah plus Udhiyah ialah sah. Sementara beberapa ulama fikih yang lain mengaku niat kedua ibadah itu tidak dapat digabungkan.
pendapat yang menbolehkan dalam menangapi Niat aqiqah dan qurban.
Beberapa ulama fikih berasumsi bahwa meniatkan sembelihan domba dengan niat Aqiqah plus Udhiyah ialah sah. Hasan al-Bashri, Muhammad bin Siriin, Qatadah, pendapat madzhab Hanafiyah, dan di antara pendapat Imam Ahmad mengaku demikian.
Alasannya, maksud syariah dari ibadah sunnah Aqiqah dan Udhiyah ialah sama, guna lebih mendekatkan diri untuk Allah.
Dengan keserupa an tersebut, mereka memandang Aqiqah dan Udhiyah dapat disatukan niatnya, sebagaimana shalat sunnah tahiyyatul masjid dengan shalat sunnah rawatib. Atau shalat sunnah fajar.
Al-Hasan Al-Bashri mengatakan,
“Jika seorang anak hendak disyukuri dengan Udhiyah, maka Udhiyah tersebut dapat jadi satu dengan ‘Aqiqah.” Hisyam dan Ibnu Sirin mengatakan, “Tetap dirasakan sah andai Udhiyah digabungkan dengan ‘Aqiqah.”
(Mushanaf Ibnu Abi Syaibah, 5/116, Maktabah Ar Rusyd, cetakan kesatu , tahun 1409 H)
Al-Bahuti, seorang ulama mazhab Hanbali menjelaskan,
“Jika Aqiqah dan Udhiyah waktunya bersamaan, dan hewannya diniatkan untuk dua-duanya maka hukumnya sah guna keduanya, menurut penjelasan tegas dari Imam Ahmad.”
(Kasyaful Qana’, 3/30)
pendapat yang tidak membolehkan niat qurban dan aqiqah secara bersamaan.
Niat kurban atau Udhiyah jangan digabungkan dengan Aqiqah. Pendapat ini ialah pendapat ulama mazhab Malikiyah, Syafi’iyah dan di antara pendapat dari Imam Ahmad.
Dalilnya, Udhiyah dan Aqiqah setiap mempunyai sebab, dzat, dan maksud syariah tersendiri yang tidak dapat disamakan.
Udhiyah ialah sembelihan sebagai pengorbanan dan sarana mendekatkan diri untuk Allah pada hari tertentu. Sementara Aqiqah ialah sembelihan sebagai format syukur atas lahirnya seorang bayi. (Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, 2/1526, Multaqa Ahlul Hadits)
Al-Hathab mengatakan,
“Guru kami, Abu Bakr al-Fihri mengatakan, ‘Jika terdapat orang yang menyembelih kambing Udhiyah dengan niat Udhiyah dan aqiqah maka tidak sah.”
(Mawahibul Jalil, 3/259)
Ibnu Hajar al-Haitami al-Makky rahimahullah pernah ditanya mengenai penyembelihan domba pada hari raya Idul Adha dan hari Tasyriq dengan niat Udhiyah dan Aqiqah, beliau menjawab,
“Yang dimaksudkan dalam Udhiyah dan Aqiqah ialah dzatnya. Begitu pula dua-duanya mempunyai sebab dan maksud masing-masing. Udhhiyahsebagai tebusan untuk diri sendiri, sementara Aqiqah sebagai tebusan untuk anak yang diharap bisa tumbuh menjadi anak sholih dan berbakti, pun Aqiqah dilakukan untuk mendoakannya.”
(Al-Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubra, 9/420)
Oleh karena itu, andai niat yang digabungkan ialah Udhiyah dengan sembelihan untuk hidangan walimah maka ini boleh. Sebab destinasi sembelihan untuk walimah ialah untuk dinikmati daging sembelihannya oleh semua kaum muslimin, dan udhiyah pun adalah sembelihan dengan destinasi umum yang sama.
(Mawahibul Jalil, 3/259)
Dengan demikian, adalah sikap pertengahan ialah keluar dari perbedaan pendapat yang mempunyai landasan sama-sama kuat lalu mengerjakan yang bisa diterima oleh seluruh pihak.
Jika memiliki keterampilan untuk membeli kambing sembelihan, lebih baik melakukan pembelian untuk setiap Aqiqah dan Udhiyah kemudian menyembelihnya di hari yang sama.
Jika tidak memiliki keterampilan untuk itu, lebih utama untuk mendahulukan Ibadah Aqiqah, karena waktu peluang untuk melaksanakannya terbatas di hari ketujuh kelahiran. Wallahu a’lam
baca juga yuk:
Pingback: Doa aqiqah shahih dan kumpulan doa aqiqah anak sesuai sunnah - Ridho Aqiqah JogjaRidho Aqiqah Jogja
Pingback: Aqiqah untuk anak kembar - Ridho Aqiqah JogjaRidho Aqiqah Jogja
Pingback: Niat aqiqah - Ridho Aqiqah JogjaRidho Aqiqah Jogja