Aqiqah dan Qurban mana yang lebih di dahulukan?
Mari kita bahas perihal Aqiqah dan Qurban Hari Raya Idul Adha ialah salah satu hari besar Islam. Di hari raya ini, umat muslim yang mempunyai keahlian disarankan buat melaksanakan kurban hewan.
Baca Juga: Aqiqah Jogja Enak dan Murah
Tetapi, apabila seorang semenjak lahir sampai berusia belum sempat aqiqah, lalu mana yang wajib didahulukan? Apakah harus melaksanakan aqiqah terlebih dulu ataupun kurban terlebih dulu?
Suara. com mengutip dari NU. or. id, Jumat( 2/ 8/ 2019), aqiqah serta kurban ialah 2 ibadah yang hukumnya sunnah bagi mazhab Syafii serta diisyarati dengan kegiatan penyembelihan hewan yang sudah penuhi ketentuan buat dipotong.
Perbandingan antara kedua ibadah tersebut terletak pada waktu penerapan. Apabila kurban dicoba pada Bulan Dzulhijjah, sedangkan aqiqah dicoba dikala mengiringi kelahiran seseorang balita serta disarankan dicoba pada hari ketujuh sehabis kelahiran.
Ada pula aqiqah ialah hak anak atas orang tuanya. Anjuran ini ditekankan kepada orang tua balita yang diberi kelapangan rezeki buat berbagi dalam rangka menyongsong kelahiran si anak.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Aqiqah menyertai lahirnya seorang bayi”. (HR Bukhari).
Aqiqah yang dibebankan kepada orang tua diberikan kelonggaran sampai sang balita berkembang hingga merambah masa baligh. Sehabis itu, anjuran aqiqah tidak lagi dibebankan kepada orang tua melainkan diserahkan kepada si anak buat melakukan sendiri ataupun meninggalkannya. Tetapi, lebih diutamakan buat dilaksanakan.
Buat penerapan antara aqiqah serta kurban mana yang wajib didahulukan, hingga disesuaikan dengan suasana serta keadaan yang terdapat. Apabila mendekati Hari Raya Idul Adha hingga lebih baik mendahulukan kurban daripada aqiqah.
Aqiqah dan Qurban diniatkan Bersamaan
Tetapi, apabila aqiqah serta kurban dilaksanakan secara bertepatan pula diperbolehkan, ialah membaca 2 niat dalam menyembelih kurban serta aqiqah sekalian.
Perihal tersebut mengacu pada kitab Tausyikh karya Syekh Nawawi al- Bantani yang maksudnya selaku berikut:
“Ibnu Hajar berkata bahwa seandainya ada seseorang meginginkan dengan satu kambing untuk kurban dan aqiqah, maka hal ini tidak cukup. Berbeda dengan al-‘Allamah Ar-Ramli yang mengatakan bahwa apabila seseorang berniat dengan satu kambing yang disembelih untuk kurban dan aqiqah, maka kedua-duanya dapat terealisasi”.
Pelaksanan kurban serta aqiqah yang dikerjakan sekalian kerapkali memunculkan kontradiksi di golongan warga dalam perihal pembagian daging. Dalam kurban, daging disarankan dibagikan dalam keadaan mentah sedangkan buat aqiqah dibadikan dalam keadaan siap saji.
Walaupun demikian, perihal tersebut tidak butuh dijadikan kasus karena metode pembagian tidaklah masuk ke dalam perihal substantif. Sehingga metode pembagian tidak menyangkut keabsahan ibadah yang dijalani.
Demikian penjelasan kami terkait pertanyaan Aqiqah dan Qurban mana yang lebih di dahulukan. Semoga dapat menjawab kegelisahan ayah dan bunda sekalian.
Baca Juga: PAKET AQIQAH ANAK LAKI-LAKI (2 KAMBING)