Aturan untuk Ibu Menyusui Menurut Islam

Sebelum membahas Aturan untuk Ibu Menyusui Menurut Islam, simak penjelasan berikut ini. Salah satu kewajiban seseorang bunda sehabis melahirkan bayinya merupakan menyusuinya. Kala balita lahir, Islam mengarahkan gimana mempersiapkan saat sebelum serta setelah kelahiran. Salah satunya, seseorang bunda wajib menyusui anaknya yang baru lahir hingga umur 2 tahun.

Baca Juga: Rincian Harga Aqiqah Untuk Anak Perempuan (1 Kambing)

Aturan untuk Ibu Menyusui Menurut Islam

Menyusui Merupakan Perintah Langsung dari Allah SWT

Berartinya menyusui teruji dengan suatu ayat dalam Alquran. Allah SWT secara langsung memerintahkan seluruh bunda di dunia buat berikan anak mereka santapan terbaik, yang tiba langsung dari buah dada mereka.

Tidak hanya itu, terdapat sebagian ketentuan bunda menyusui dalam Islam yang butuh dicermati, berikut di antara lain semacam dilansir dari A- Z Islam.

“…. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. “- (QS. Al-Baqarah 233).

Menyusui Merupakan Hadiah dari Allah SWT

Menyusui merupakan hadiah dari Allah SWT, serta karenanya kita wajib berterima kasih kepada- Nya. Disebutkan dalam Angkatan laut(AL) Quran, di mana Allah SWT mengatakan.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapohnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kamu kembali.” (QS. Luqman: 14).

Menyusui Bisa Menghapus Dosa Ibu

Menyusui tidak cuma berarti buat balita, namun pula berarti untuk bunda. Ini merupakan aksi ibadah, sebab menyusui diperintahkan langsung oleh Allah SWT lewat Al- Quran, serta bisa bawa seorang buat lebih dekat dengan Allah SWT.

“Kesengsaraan terus memengaruhi pria beriman atau wanita beriman dalam dirinya sendiri, anak-anaknya, dan kekayaannya, sampai dia bertemu dengan Allah tanpa dosa.” – Muslim, Ahmad dan Tirmidzi.

Mengenali Tugas Seseorang Bunda Menyusui

Dalam satu ayat Al- Quran, dikatakan kalau kewajiban untuk seseorang bunda buat menyusui bayinya merupakan hingga anak berumur 2 tahun. Berikut ini merupakan ayat Quran berikut..

“Para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama tahun penuh; bagi mereka yang ingin menyusui secara sempurna… ” (QS. Al-Baqarah: 233)

“…. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. …” (QS. Al-Baqarah: 233).

Boleh Mendapatkan Donor ASI

Bila seseorang bunda menemui kesusahan dalam menyusui, hingga bunda tersebut bisa memohon dorongan pada seseorang perempuan yang ia percayai. Berikut ini merupakan kutipan dari ayat- ayat Alquran tentang perihal tersebut.

“.. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyaearatan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.,” (QS. Al-Baqara: 233)

Jadi Bunda Sepersusuan

Kerutinan berikan makan balita kepada perempuan( bunda lain), merupakan Kerutinan di Arab. Salah satu contoh merupakan Nabi Sallallahu‘ alaihi Wasallam sendiri mempunyai sebagian bunda susu, di antara lain Halimah as- Sadiyah. Di dasar ini merupakan hadits berikut.

Anas bin Malik Radhi Allahu‘ anhu berkata kalau Rasulullah SAW bersabda,

Tadi malam putraku lahir, jadi aku menamainya ayahku, Ibrahim.” Kemudian dia menyerahkan Ibrahim, putranya, kepada Ummu Saif, istri Abu Saif. ” (HR Bukhari dan Muslim).

Mengenali Ketentuan Mahram dalam Menyusui

Bunda lain yang menyusui balita bisa membentuk jalinan mahram. Misalnya, apabila seseorang bunda jadi bunda sepersusuan balita pria, balita tersebut jadi mahram buat dirina, serta untuk anak wanita kandung bunda sepersusuan.

Dengan disusukannya seseorang anak( pria) kepada perempuan lain, terjalinlah ikatan mahram antara perempuan tersebut sebagai bunda susu serta anak yang disusuinya( anak susu), beserta segenap generasi serta saudara bunda susu, sehingga haram untuk anak susu menikahi mereka.

Allah subhanahu wa ta’ ala berfirman,

“Diharamkan bagi kalian untuk menikahi ibu-ibu kalian, putri-putri kalian, saudara-saudara perempuan kalian, amah-amah (saudara perempuan ayah) kalian, khalah-khalah (saudara perempuan ibu) kalian, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki dan dari saudara perempuan (keponakan), ibu-ibu yang menyusui kalian, saudara-saudara perempuan kalian sepersusuan….” (An-Nisa: 23).

Membagikan ASI dari Kedua Payudara

Dalam salah satu hadits, dikatakan kalau dalam menyusui balita wajib dicoba dengan kedua buah dada. Di dasar ini merupakan hadits berikut.

Nabi Muhammad SAW berkata dalam haditsnya kalau disarankan menyusui dengan kedua buah dada mempunyai khasiat. Khasiatnya merupakan nutrisi yang diperlukan balita, ialah santapan serta air. Di dasar ini merupakan hadits berikut.

“Allah (SWT) telah menempatkan rezeki (rizq) anak di dua payudara ibu, di satu adalah airnya, dan yang lain makanannya.” (Wasail ash-Shi-a vol 21, halaman 453)

ASI Lebih Baik dari Santapan Lain

Nabi SAW meriwayatkan dalam hadits, kalau tidak terdapat santapan yang lebih baik dari ASI( menyusui). Di dasar ini merupakan suatu hadits yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW.

“Untuk seorang anak, tidak ada susu yang lebih baik daripada susu ibu.” (Mustadrak al-Wasail vol 15, halaman 156)

ASI Tidak Bisa Mengambil alih Santapan Lainnya

Nabi SAW berkata kalau ASI merupakan santapan serta minuman terbaik buat balita. Sebab itu ASI tidak bisa ditukar dengan santapan lain. Berartinya menyusui ini disebutkan dalam ayat Al- Quran, semacam di dasar ini di mari.

“Dan kehamilan serta penyapihannya memakan waktu tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15).

Demikian penjelasan kami terkait Aturan untuk Ibu Menyusui Menurut Islam, semoga bermanfaat.

Baca Juga :