Aqiqah Saat Dewasa dan Pelaksanaannya

Sebelum membahas Aqiqah Saat Dewasa, Salah satu hak anak selepas dia lahir serta belum menggapai umur balig adalah diaqiqahi orang tuanya. Ibadah aqiqah ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran anak.

Hukum melakukan aqiqah merupakan sunah muakkadah ataupun amat ditekankan pelaksanaannya, bila muslim yang menunaikan ibadah ini mempunyai kemampuan dan kelapangan harta.

Baca Juga: Harga Aqiqah Jogja Anak Perempuan

Dalil kesunahan aqiqah merujuk ke hadis yang diriwayatkan dari Salman bin Amir Addhobi. Dalam hadis itu, Salman bin Amir Addhobi mengatakan kalau Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Bersamaan dengan lahirnya anak itu ada akikah maka tumpahkanlah [penebus] darinya darah [sembelihan] dan bersihkan darinya kotoran [cukur rambutnya],” (H.R. Bukhari).

Kemudian, hewan yang biasa untuk aqiqah adalah kambing. Bagi anak laki-laki, diaqiqahi dengan dua ekor kambing, sementara anak perempuan hanya seekor. Anjuran ini ada di dalam hadis yang memuat sabda Nabi Muhammad SAW:

“Barang siapa yang ingin menyembelih untuk anaknya maka hendaknya ia menyembelih untuknya. Untuk anak laki-laki, dua kambing dan untuk anak perempuan, seekor kambing,” (H.R. Abu Daud).

Lalu Bagaimana bila telah dewasa namun belum diaqiqahi?

Maka pertanyaan ini dapat dijawab dengan dalil berikut:

“Nabi SAW mengakikahi dirinya sendiri setelah ia diutus sebagai Nabi,” (H.R. Baihaqi). Hal ini juga selaras dengan pendapat sejumlah ulama, seperti Muhammad bin Sirin, Imam Ahmad, serta Imam Atha dan Hasan Al-Bashri.

Dari hadits diatas menjelaskan bahkan Nabi Muhammad Mengaqiqahi dirinya sendiri selepas baligh.

Waktu Pelaksanaan Aqiqah setelah lahir Waktu paling tepat untuk pelaksanaan aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.

Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya. Disembelih pada hari ketujuh, dicukur gundul rambutnya, dan diberi nama,” (H.R. Ahmad).

Meski demikian, para ulama berpendapat, para orang tua tetap boleh mengakikahkan anaknya hingga mencapai usia balig. Artinya, meski aqiqah dilakukan setelah anak berusia lebih dari tujuh hari tetap tidak hilang kesunahannya.

Demikian penjelasan kami terkait pertanyaan Bagaimana Aqiqah Saat Dewasa?.

semoga dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada Anda sekalian termakasih.

Baca Juga: Aqiqah Jogja Terbaik dan Terenak 2021