Doa Menyembelih Hewan Aqiqah Menurut NU

Bagaimana Doa Menyembelih Hewan Aqiqah Menurut NU simak penjelasan berikut ini. Perbedaan Aqiqah dan aqiqahan. Aqiqahan yaitu mengundang tetangga untuk membacakan ayat Al-Quran, zikir, atau maulid Barzanji yang kemudian memotong sedikit rambut bayi yang dilaksanakan oleh sejumlah peserta undangan secara bergantian. Yang mempunya hajat lalu meminta mubaliq setempat mendoakan si anak kelak menjadi orang punya manfaat dan kegunaan bagi masyarakat.

Baca Juga: 10 Catering Aqiqah Jogja dengan Harga & Servis Terbaik

Sedangkan aqiqah secara bahasa adalah sebutan bagi rambut di kepala bayi. kata ini adalah kata yang universal karena rambut yang di maksut adalah bayi manusia atau binatang, sama istilahnya. Kata ahli fiqih, aqiqah ialah hewan sembelihan yang dimasak kemudian disedekahkan kepada orang sekitar atau fakir dan miskin.

Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad. Tetapi kalau dinazarkan sebelumnya menjadi wajib . Untuk bayi laki-laki, menyembelih minimal dua ekor kambing. Sedangkan bayi perempuan, menyembelih satu ekor kambing. Tetapi secara prinsip, seekor kambing boleh untuk mengaqiqahkan bayi laki-laki maupun perempuan. Sementara sempurnanya, seorang orang tua bayi tidak dibatasi menyembelih berapa ekor kambing, unta, sapi atau kerbau. Dengan kata lain, silakan menyembelih berapa pun. Demikian kata Syekh Syarqowi dalam kitab Hasyiyatus Syarqowi ala Tuhfatit Thullab bi Syarhit Tahrir.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Aqiqah Terbaik dan Murah di Jogja

Sejumlah ulama mengatakan, aqiqah Berguna untuk memberikan semacam mandat kepada si anak untuk memberikan syafa’at kelak kepada orang tuanya. Di lain pendapat, aqiqah bertujuan agar fisik dan akhlak si bayi terpelihara dengan baik. Penyembelihan disunahkan pada hari ketujuh setelah kelahiran si bayi. Hari pertama Lahirnya si bayi termasuk dalam hitungan. Kalau belum bisa pada hari ketujuh karena ada uzur, Maka boleh dilaksanakan pada hari keempat belas, dua puluh satu, dan kelipatan tujuh berikutnya. Yang jelas adalah Aqiqah tidak berniat untuk memberatkan justru sebagai jalan keberkahan untuk sang bayi kelak.

Doa Menyembelih Hewan Aqiqah Menurut NU

Menyembelih hewan aqiqah disunahkan pada saat fajar menyingsing, dianjurkan membaca doa berikut

Biaya pembelian hewan aqiqah ditanggung oleh si wali dalam hal ini bapaknya. Yang jelas, pembelian hewan itu tidak menggunakan harta orang lain termasuk juga istrinya atau anaknya. Karena, aqiqah ini bagian dari sedekah. Sedekah harus pakai uang sendiri, bukan uang orang lain. Juga jangan memaksakan diri hingga menghutang ke sana-ke sini. Adapun aqiqah anak zina ditanggung oleh ibu dengan cara sembunyi agar tidak membuka aibnya. Ketentuan aqiqah bagi anak-anak yang sudah balig atau bahkan dewasa, diterangkan Syekh Nawawi Banten dalam kitab Tausyih ala Fathil Qaribil Mujib berikut,

“Andai si bayi wafat sebelum hari ketujuh, maka kesunahan aqiqah tidak gugur. Kesunahan aqiqah juga tidak luput karena tertunda hingga hari ketujuh berlalu. Kalau penyembelihan aqiqah ditunda hingga si anak balig, maka hukum kesunahannya gugur bagi si orang tua. Artinya mereka tidak lagi disunahkan mengaqiqahkan anaknya yang sudah balig karena tanggung jawab aqiqah orang tua sudah terputus karena kemandirian si anak. Sementara agama memberikan pilihan kepada seseorang yang sudah balig untuk mengaqiqahkan dirinya sendiri atau tidak. Tetapi baiknya, ia mengaqiqahkan dirinya sendiri untuk menyusul sunah aqiqah yang luput di waktu kecilnya.”

Anak yang sudah balig dihukumkan mandiri. Singkat kata, mereka menanggung sendiri kebutuhan hidupnya, dosa dan pahala yang dilakukan, termasuk untung maupun rugi kalau berusaha. Wallahu A’lam.

Demikian Penjelasan kami terkait Doa Menyembelih Hewan Aqiqah Menurut NU.

Baca Juga: Aqiqah Jogja Terbaik di Jogja